Rabu, 30 Oktober 2013

Ikhlas....

       Rasa Bangga itu sementara, setiap duka tak abadi, semua orang kan diuji, dan pada Allah SWT kita kan kembali. Ikhlas, enam huruf memang, sedikit dan kadang tanpa makna kalau tidak dijalani seutuhnya. Langit tanpa hujan, langit tanpa pelangi dan langit tanpa matahari, sama seperti hati tanpa ikhlas. Setiap mata mempunyai makna, indah bukan. Dan makna-makna di mata setiap orang akan menjadi senyum atau tangisan dalam suatu keadaan, keadaan yang mendorong untuk berharap semuanya baik-baik saja. Menjadi senyum untuk cinta, keluarga, ego dan nurani yang terus ingin berkembang. Menjadi tangisan untuk kesedihan, duka, dan cita-cita yang belum bisa, sebenarnya bukan belum bisa, tapi belum mau. Ikhlas yang mengharuskan aku dan kamu menjadi kita, Ikhlas yang hanya tertulis dan bukan ikhlas yang seharusnya. Apakah menjadi ikhlas itu susah ? mungkin ego dan logika yang sering terbalik adalah pemberi jawaban terbaik.
      Terkadang ikhlas menjadi boomerang tersendiri, membunuh lewat cinta. Tapi itu hanya ujian kecil, sekecil pasir gurun. Pasir gurun yang lama kelamaan menjadi pisau dan  bukan lagi menggores tapi melukai. ' Saya tidak peduli dengan pujian atau cacian manusia, Banggalah ketika Allah yang akan memuji ', aku selalu berharap disini, kata-kata dosen yang selalu teringat. Belajar menjadi manusia yang berguna, namun manusia yang ingin berguna lainnya sering menerobos jalur lurus, jalur yang harusnya kita lalui. Ikhlas, kembali lagi ke ikhlas, mungkin belum jalan yang kita harus lewati, mungkin Allah akan memberi jalan lain. Di bawah langit, di hempasan angin dan hangatnya hati satu sama lain akan selalu beriring, beriring dengan do'a dan nada-nada setiap makna tadi.
   Ikhlas akan menjadi kebahagiaan abadi bila dilalui dengan doa yang ikhlas pula. Pahit getir warna dunia akan selalu ada, tetaplah tersenyum dan melangkah, ikhlas sering disalah artikan menjadi musuh atau kawan, namun yakinlah dengan satu hal, Ikhlaslah untuk hati orang lain yakinlah Allah akan mengikhlaskan hatimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar